Sejarah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Menuju Inklusi

Pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) awalanya muncul di Norwegia. Orang-orang di bidang keagamaan memunculkan pendidikan membaca dan mengenal agama. Kemudian karena mereka menyadari bahwa sesama manusia harus saling menyayangi, maka dibuatlah pendidikan untuk semua dan setiap orang (dalam hal ini termasuk para difabel yang ada).
Erik Pontoppidan merupakan salah seorang penggagas sekolah tersebut, ia juga mulai membuat buku pembelajaran untuk anak-anak yang difabel. Pada tahun 1960, John F. Kenedy mulai membawa konsep pendidikan untuk semua ke USA. Tahun 1991, pendidikan untuk semua masuk ke Inggris. DI wilayah Asia, pendidikan tersebut masuk pada suatu konferensi di Bangkok.

Indonesia mulai menyadari tentang pendidikan kauma difabel berdasarkan konferensi-konferensi dan UU tentang hak belajar yang sama. Tahun 1980, mulai diadakan pendidikan terpadu dimana pendidikan tersebut menggunakan sistem integrasi. Anak difabel boleh masuk ke sekolah umum. Namun dalam prakteknya, anak seringkali dipaksakan agar sama dengan anak yang normal. Kemudian tahun 2000, muncul pendidikan inklusif, yaitu pendidikan dimana sekolahlah yang harus menyesuaikan dengan kaum difabel. Tahun 2004, diadakan deklarasi di Bandung untuk lebih mengenalkan pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi di Indonesia sepertinya tidak mengalami kemajuan peat, hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat dan belum tersedianya fasilitas bagi para difabel.

SHARE ON:

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment